DUMAI (AktualBersuara.Com) - Hariati (57) merasa sangat bahagia mendapatkan kartu JKN dari Pemerintah dua tahun lalu. Sudah lama ia memimpikan menjadi peserta JKN karena selama ini ia rutin berobat untuk mengecek kadar gula darahnya.
Sebelum menjadi peserta JKN, Hariati berobat dengan biaya pribadi dengan biaya yang tidak sedikit karena penyakit yang ia derita membutuhkan pengobatan secara berkala. Apalagi ditambah ia harus membeli obat rutin untuk mengobati penyakit diabetes mellitus yang dideritanya.
“Saya rutin mengecek kadar gula darah, soalnya saya takut kalau dirawat lagi. Dua tahun lalu saya pernah dirawat inap sepuluh hari di RSUD Dumai karena gula darah saya tinggi. Jika harus mendaftar menjadi peserta JKN mandiri (Pekerja Bukan Penerima Upah/PBPU-red) saya tidak sanggup membayar iurannya. Alhamdulillah iuran saya dibayarkan oleh pemerintah daerah,” ujar Hariati, Sabtu (08/10/2022) kemarin.
Hariati pun menjelaskan bahwa prosedur yang ia jalani untuk mengakses layanan Program JKN tidaklah rumit. Pertama ia berobat ke Puskesmas lalu dirujuk ke poli penyakit dalam RSUD Dumai. Setelah menjalani serangkaian pengecekan laboratorium dokter menyarankannya untuk dirawat secara intensif di rumah sakit.
“Tidak ada yang susah kok, asal kita mengikuti prosedur. Alhamdulillah pelayanan di rumah sakit sangat baik dan tidak membeda-bedakan antara pasien BPJS Kesehatan dan umum. Selain itu, dokter dan perawatnya ramah, selama dirawat saya mendapatkan perhatian penuh dari petugas medis rumah sakit. Selama sepuluh hari saya dirawat semua biaya ditanggung Program JKN, tidak ada sepeserpun biaya yang saya keluarkan,” kenang Hariati.
Hariati berharap keberadaan Program JKN terus dipertahankan dan inovasi pelayanannya terus dikembangkan. Ia mengatakan, mungkin belum semua masyarakat yang dapat merasakan manfaat Program JKN, namun bagi yang sudah merasakan, manfaatnya terasa begitu besar.
Ia pun berharap pemerintah terus berupaya agar seluruh masyarakat terdaftar dalam program tersebut.** (Red/Brt)
