-->
Type Here to Get Search Results !

Tak Ada Pesanan, Apalagi Retorika, "Bagi Kami Kata Adalah Senjata"

DURI (AktualBersuara.Com) - Ada baliho besar di pinggir jalan bertuliskan "Kami memberi karya, bukan kata". Kemudian beberapa awak media dengan santai menjawab, "kami hidup dari kata". Sebagian lain menghabiskan waktu hanya "berkata-kata" dan menjual "kata-kata".

Senin (17/5/2021) hari kerja pertama bagi para aparat sipil negara dan para pekerja yang tidak mengambil cuti hari raya. Tak terkecuali sebagian para awak media yang ada di Kota Migas, Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Meski tak istimewa, beberapa pekerja media online, mengisi hari kerja perdana sambil menikmati kopi di Dream Coffee, jalan desa Harapan, Air Jamban. Suasana "apple to apple" itu masih seputar aktifitas pemerintah daerah yang tertunda, sepinya idul fitri dan pandemi. Tak ada open house, halal bihalal atau coffee morning seperti biasa.
Karena datang terlambat, meski hanya beberapa menit saya menyempatkan bergabung dan memesan secangkir teh dingin, dengan dua gelas berbeda. Di ujung "kata-kata" kami berbagi kata bahwa di dunia media "kata demi kata" itu bebas makna. Saya leluasa bercerita tentang dunia intelijen di sekitar kita.

Bisa dibayangkan hari raya tanpa kata. Pemerintah tanpa kata.

Tak lama, azan magrib pun tiba, dengan isi kepala berbeda, kami pun berpisah tanpa kata. Sesampai di rumah, meski sejenak saya mengulang kata demi kata, sehingga tulisan ini ada, mengalir begitu saja. 

Tak ada pesanan, apalagi retorika, "bagi kami kata adalah senjata". Sebab berkarya tanpa kata-kata, tak mungkin. Dunia media, karya dan kata itu satu nafas. Tak ada tempat di media mengumbar kata-kata, apalagi mengada-ada. Harus sesuai fakta dan berdasar verifikasi ketat data.

"Kita ada, karena kata".

(Agung Marsudi)
Baca Juga