DUMAI (AktualBersuara.Com) - Hendra (50) bekerja sebaga pengemudi di sebuah perusahaan jasa pengiriman barang dan dokumen. Ia sudah didaftarkan perusahaannya sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Ia memiliki empat orang anak, dua di antaranya sudah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi sehingga hanya anak ketiga dan keempatnya yang masih masuk dalam tanggungan Hendra sebagai peserta JKN.
“Alhamdulillah di umur saya yang sudah setengah abad ini, saya masih diberi kesehatan oleh Allah. Memang sehat atau sakit itu sudah ada jalannya, tapi tentu ikhtiar tetap harus kita lakukan, seperti menjaga pola makan, olahraga dan yang paling penting lagi hindari stres,” kata Hendra mengawali percakapannya dengan awak media, Senin (05/12/2022).
Karena anak pertama dan keduanya sudah tidak masuk ke dalam tanggungannya, Hendra pun kemudian mengalihkan status kepesertaan JKN mereka menjadi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri. Menurutnya, Program JKN ini sangat penting sehingga Hendra dengan mantap segera mengalihkan kepesertaan anaknya. Pengalihan kepesertaan tersebut dilakukan Hendra di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Dumai.
“Kedua anak saya ini masih tetap saya daftarkan ke Program JKN sebagai peserta mandiri karena mereka belum bekerja. Iurannya saya yang bayarkan setiap bulan. Nanti kan setelah bekerja bisa dialihkan lagi status kepesertaannya jadi tanggungan tempat kerjanya. Untuk saat ini saya bayarkan secara pribadi nggak masalah, yang penting anak-anak saya terjamin Program JKN,” tegas Hendra.
Hendra bercerita, untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya ia mencari pekerjaan sampingan di luar tugasnya sebagai supir. Biasanya ada saja tawaran, tentu yang masih berhubungan dengan keahlian Hendra sebagai supir.
"Paling sering mengantarkan kendaraan ke luar Kota. Saya memanfaatkan hari Sabtu dan Minggu. Kalau hari Sabtu, perusahaan tempat saya bekerja buka setengah hari, jadi siangnya sampai hari Minggu saya bisa jalan keluar Kota. Kerja keras nggak masalah untuk anak-anak, yang penting mereka bisa terus terdaftar dalam Program JKN biar selalu terjamin kalau butuh pelayanan kesehatan,” ungkap Hendra. ** (Red/Brt)
