-->
Type Here to Get Search Results !

Unjuk Rasa di Rohil Diwarnai Saling Dorong, Mahasiswa Sebut DPRD Rohil Penghianat Rakyat

ROHIL (AktualBersuara.Com) - Aksi Unjuk Rasa Aliansi Mahasiswa Rohil yang terdiri dari, PC PMII, Hepemarohi Pekanbaru, PC SEMMI Rohil, HIMASI Rohil dan DEMA STAI AR- RIDHO, dan Madilog Institute, Senin 11 April 2022. Pukul 16.00 WIB. Sempat memanas.

Puluhan Mahasiswa yang coba memaksa untuk masuk kedalam Kantor DPRD Rohil membuat pihak keamanan melakukan pagar betis, tak dapat dielakkan, aksi saling dorong sempat terjadi sebanyak 2 kali.

Para mahasiswa ini ingin masuk karena sudah cukup lama berorasi di halaman kantor akan tetapi tidak ditemui oleh Anggota DPRD Rohil, informasi yang berhasil dirangkum di TKP, sebelumnya sudah ditemui DPRD Rohil dan mahasiswa diajak untuk audiensi melalui perwakilan, akan tetapi mahasiswa menolak karena jumlah yang dibolehkan masuk sangat terbatas.

Gerah Lembaga Legislatif Rohil tidak ada yang menampakkan diri, mahasiswa sempat mencecar DPRD Rohil dengan mempelintir Kepanjangannya Dewan Perwakilan Rakyat menjadi Dewan Penghianat Rakyat.

Apakah kawan kawan setuju, DPR, adalah Dewan Penghianat Rakyat, setuju ucap mahasiswa dengan bersama-sama.

Mahasiswa terus bertahan, dan terus berorasi, mereka meminta pihak kepolisian resort Rohil untuk menyampaikan bahwa pihaknya ingin DPRD Rohil keluar menemui Mahasiswa.

Tidak berapa lama kemudian terlihat sudah menemui Mahasiswa, Ketua DPRD Rohil Mastom Saragi, bersama beberapa unsur pimpinan dan Anggota DPRD berjumlah 11 Orang. Beserta Kapolres Rohil AKBP Nurhadi Ismanto SH SIK.

Mahasiswa kemudian duduk bersama membuat bundaran, dan para Orator dari salah seorang mahasiswa membacakan tuntutan aksi.

Pada hari ini sudah terjadi kericuhan di negeri yang bernama Indonesia, di tengah hasil alam yang melimpah, namun malah kondisi buruk berbalik menimpa masyarakat, minyak BBM bersubsidi dan minyak goreng hampir punah. 
Ditengah masyarakat kesulitan ekonomi di sebabkan pandemi Covid-19, justru pemerintah bagaikan lintah darat dengan menaikkan tarif pajak 11 persen, ditambah lagi pernyataan salah seorang menteri yang mengatakan presiden 3 periode, ini menunjukkan keserakahan dan kehausan kekuasaan, dan kami menolak presiden 3 periode karena bertentangan dengan konstitusi.

Dan kami meminta agar Presiden memecat menterinya tersebut, atau bila tidak kami akan melakukan aksi yang lebih besar dan menurunkan Jokowi. Beberapa bagian ini tuntutan mahasiswa.

Menanggapi hal tersebut ketua DPRD Rohil Maston, mempersilahkan kepada unsur pimpinan Hamzah untuk menyampaikan tanggapan.

Dalam tanggapannya, DPRD Rohil berjanji akan menyampaikan tuntutan para mahasiswa tersebut kepada pemerintah pusat, dan ianya berjanji untuk ikut menandatangani nota tuntutan mahasiswa.

"Kami akan menyampaikan tuntutan mahasiswa ini kepada pemerintah yang lebih tinggi, dan kami sepakat untuk menyampaikannya serta ikut menandatangani juga," ungkap Hamzah.

Mendengar jawaban DPRD Rohil ini Para mahasiswa nampak lega, dilanjutkan dengan penandatanganan. Dan suasana kembali tenang.

Sebagai tambahan, turut hadir dalam mengikuti aksi ini, pasukan kodim 0321 Rohil dan Satpol-PP Rohil. (Red/Honis)
Baca Juga