PINGGIR (AktualBersuara.Com) - Kisruh soal fee bagi hasil tanaman kehidupan dari PT Arara Abadi di masyarakat suku Sakai Bathin Beringin sepertinya belum selesai.
Menanggapi hal tersebut Syafrin selaku Pelimo atau Panglimo Debalag Sakai Riau Kawasan Bathin 8 & 5 angkat bicara, Kamis (30/09/2021).
"Adanya pemberian fee bagi hasil tanaman kehidupan dari PT Arara Abadi baru-baru ini menciptakan persoalan baru dimasyarakat Sakai Bhatin Beringin," katanya.
Menurutnya, pembagian fee tersebut banyak masyarakat Sakai Bhatin Beringin yang tidak menerima atau mendapatkan haknya memperoleh fee tersebut.
Nah, dari persoalan ini jelas diduga PT Arara Abadi ikut terlibat untuk memperpecah belah suku kami ini.
Penyerahan fee yang dibuat PT Arara Abadi tidak mengikuti sistim manajement yang baik, fee hanya diserahkan kepada para ketua tanpa mengertahui siapa penerima, disinilah munculnya persoalan tersebut.
"Dengan adanya persoalan ini, saya selaku Pelimo Debalag Sakai Riau Kawasan Bathin 8 & 5 meminta kepada perusahaan PT Arara Abadi untuk membatalkan fee bagi hasil tanaman itu, kembalikan lahan kepada masyarakat suku Sakai Bhatin Beringin,"tutup Syafrin kepada awak media," tegasnya. ** (Red/Brt)